Posts

Image
"Mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan secara sosial melalui pemahaman tentang hak-hak perempuan"           Saya masih ingat jelas bagaimana hak-hak perempuan dalam kehidupan sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup saya. Seperti kebanyakan perempuan di masyarakat umum, saya tumbuh dalam budaya di mana perempuan sering kali dianggap hanya sebagai "pendamping" laki-laki dan memiliki peran terbatas dalam kehidupan sosial. Namun, semakin saya memahami pentingnya kesetaraan gender dan hak asasi manusia, semakin saya merasa dorongan untuk berbuat lebih. Hak-hak perempuan tidak hanya menjadi bahasan akademis bagi saya; tetapi juga menjadi pengalaman hidup yang nyata.           Ketika saya masih menjadi siswa SMA, saya sering mendengar tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan, tetapi akses ke pendidikan yang layak sering kali tidak mudah bagi kami. Saya memiliki teman yang harus berj...
Most Dilemmatic Situations untuk Perempuan? Pertanyaan tersebut sangat menggambarkan hal-hal yang sering dihadapi oleh perempuan dalam konteks budaya dan agama tertentu, termasuk dalam pandangan Islam. Dalam konteks Islam, terdapat prinsip bahwa sebaik-baik wanita adalah yang berdiam di rumah, untuk lebih jelasnya berisi demikian " Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33)" . Namun, penting untuk dicatat bahwa pemahaman dan implementasi prinsip ini dapat bervariasi di antara individu dan masyarakat, dan dalam konteks zaman dan budaya yang berbeda. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perempuan seringkali ditempatkan pada dua pilihan sulit dalam pandangan...
My True Story about Bullying Sembilan bulan sebelum aku menjadi geminian , Allah menitipkan aku untuk dijaga,dirawat, dididik, dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang kepada pasangan suami-istri yang luarbiasa (A-M) inisialnya,  yang kemudian aku menyebutnya sebagai orang tua, teman, guru, pembimbing, penasehat, dan sekaligus cinta pertama yang mengenalkan aku untuk meng-esa-kan Allah seperti anak-anak yang terlahir dari keluarga muslim pada umumnya. Aku dilahirkan dan dibesarkan di Pulau Pisang, sebuah pulau yang secara geografis bagian dari Lampung Barat (sekarang Pesisir Barat). ketika aku lahir Pulau ini sangat ramai namun untuk jumlah pasti penduduknya aku tidak tau, tetapi bukti bangunan tua nya masih ada sampai sekarang. lambat laun, penduduknya berkurang drastis dan sekarang tercatat hanya 950 jiwa. hal ini disebabkan oleh keterbatasan Sumber Daya Alam, zaman dahulu semua penduduk mengandalkan kekayaan laut, dan perkebunan atau ladang namun lama-kelamaan kekayaan la...

Mengucilkan Ego, Memenangkan Hati

Image
Mengucilkan Ego, Memenangkan Hati Nia Amanda Sekretaris Eksternal BEM KM IPB 2017/2018 Transformasi Aku “Sebaik-baik mahasiswa adalah yang  ingin terus belajar, dengan atau tanpa paksaan dari keadaan.” Aku, salah satu mahasiswa yang tidak tertarik sama sekali dalam bidang organisasi Eksekutif, mencoba memahami arah gerak kampus melalui media sosial, mengkritisi dengan berbagai teori, yang entah aku pun tidak tahu teori itu akan berwujud apa jika diaplikasikan pada dunia yang sebenarnya. Ya kamu benar, sebut saja aku “apatis” sama seperti mahasiswa pada umumnya. Sampai suatu ketika, aku bertemu dengan dia, sebut saja dia Gea.  Gea menginspirasi hijrahku, kemampuan persuasifnya yang tidak tertandingi, dengan logika ekstrimnya, dan dengan hangat yang selalu ia wabahkan, aku mencoba belajar banyak hal darinya. Bahwasanya setiap diri kita pasti memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Kelebihanku adalah pandai memosisikan diri terhadap oarang lain, baik yan...