My True Story about Bullying

Sembilan bulan sebelum aku menjadi geminian, Allah menitipkan aku untuk dijaga,dirawat, dididik, dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang kepada pasangan suami-istri yang luarbiasa (A-M) inisialnya,  yang kemudian aku menyebutnya sebagai orang tua, teman, guru, pembimbing, penasehat, dan sekaligus cinta pertama yang mengenalkan aku untuk meng-esa-kan Allah seperti anak-anak yang terlahir dari keluarga muslim pada umumnya. Aku dilahirkan dan dibesarkan di Pulau Pisang, sebuah pulau yang secara geografis bagian dari Lampung Barat (sekarang Pesisir Barat). ketika aku lahir Pulau ini sangat ramai namun untuk jumlah pasti penduduknya aku tidak tau, tetapi bukti bangunan tua nya masih ada sampai sekarang. lambat laun, penduduknya berkurang drastis dan sekarang tercatat hanya 950 jiwa. hal ini disebabkan oleh keterbatasan Sumber Daya Alam, zaman dahulu semua penduduk mengandalkan kekayaan laut, dan perkebunan atau ladang namun lama-kelamaan kekayaan laut mulai menipis dan ladang pun tidak mampu mencukupi tuntutan lahiriah penduduk-penduduknya. sehingga, iyaps satu persatu mereka meninggalkan kampung halamannya. termasuk kedua orang tua-ku. aku semakin besar, dan orang tua-ku sangat mementingkan pendidikan anak-anaknya, orang tua-ku pindah ke Krui namanya dan mulai menetap disana sedangkan aku, aku masih melanjutkan sekolah di SD Negeri 03 Pulau Pisang sampai kelas 2, aku tinggal bersama almh nenekku, kegiatanku bantu-bantu nenek kadang juga disuruh jualan keliling pulau pisang jalan kaki wkwk , kemudian aku pindah ikut orang tua ke Krui dan sekolah di  SD Negeri 05 Pasar Krui. disini semuanya berubah. aku tidak lagi jualan keliling kampung, harusnya aku senang tapi ternyata tidak. bcs why??  have you ever noticed that with every year of school comes a new issue related to bullying? bullying has been a problem for a long time and it is getting worse every year.  may be roughly 3 months aku dibully karena tidak fasih menggunakan bahasa Indonesia! sungguh mungkin mereka mengira aku dari planet luar angkasa yang mereka pun tidak tinggal didalamnya, tetapi fakta mengatakan yang sebaliknya, mereka masih tinggal di bumi Allah tepatnya di Kabupaten yang sama, tapi ya tetap saja haters gonna hate apapun yang aku jelaskan ke mereka tetap hasilnya nihil. sampai akhirnya aku mikir gimana caranya supaya mereka tidak membully aku. disinilah asal muasal aku menjadi jutek, dan galak sampai akhirnya mereka tidak pernah membully-ku lagi. pesan moralnya adalah kalian merubah aku menjadi singa, padahal orang tua ku mendidik aku layaknya bunga. disini aku memahami bahwa tuntutan lingkungan itu keras, dan kejam. menjadi jutek bukan membuat aku buruk seutuhnya, aku masih juara kelas dan menang lomba tari tingkat SD, artinya kalau kita buruk pada satu sisi, percayalah ada sisi lain yang selalu menutupi. 

singkat cerita, aku masuk SMP Negeri 02 Pesisir Tengah, sekolah favorit disana, katanya. aku masuk kelas 7F, bagi yang belum tahu sebelum F ada A B C D dan E silahkan teman-teman simpulkan sendiri betapa menyedihkannya nasibku WKWK. sampai dirumah, aku bilang ke orang tua kalau masuk lokal F dan respon Ayahku mengejutkan "yaudah gpp itu artinya Allah nguji kamu biar makin semangat belajar" aku pikir bakal dimarah habis-habisan ternyata sebaliknya. kata-kata itu kemudian menjadikan aku Nia yang percaya diri dan berani serta bersyukur! 
Ada begitu banyak cerita lucu, lugu dan sedikit bodoh dan geli ketika diingat. izinkan aku menceritakan salah satunya. pada suatu hari, ada satu siswa sebut saja dia si Pintar yang sedang melewati kelas F ku ini haha seketika aku langsung menyapanya dan bertanya "niku aslinya orang mana?'' in Lampungnese 'niku' artinya kamu, terus dia jawab ''pribumi'' lalu dengan polos dan bodohnya aku jawab lagi "pribumi itu dimana?" terus dia geleng-geleng kepala dan pergi berlalu begitu saja. aku pulang kerumah dan nanya ke orang tua kira-kira dialog nya begini "ki, pribumi api sih? dan beliau menjawab "pribumi itu artinya penduduk asli'' OH MY GOD! at that moment i absolutely know how stupid iam guys? hahahaha. aku malu banget ketika tau artinya dan aku tidak bisa membayangkan bagaimana bodohnya aku dimatanya haha. singkat cerita lagi kami masuk kelas yang sama di 8A dan sejak saat itu, aku tidak pernah sedikitpun berbicara, dan bertanya dengannya, aku sungguh sudah dirundung malu berkepanjangan. 

masa-masa SMA telah tiba, kenangan bodoh dan lucu saat SMP tidak pernah kubawa lagi. aku mulai menjadi aku tanpa pengaruh rasa malu dan bodoh karena si Pintar tadi. SMA ini sangat berkesan, aku mengenal banyak orang karena emang aku suka SKSD alias sok kenal sok deket dan aku tipe yang gapeduli dia stranger or not! yang penting kita akan mejadi kenal satu sama lain. kelas XA orang-rangnya masih didominasi alumni SMP 2 meskipun ada beberapa juga alumni SMP 1,NU dan SMP Pulau Pisang. suasana kelas ini masih terbilang cukup heterogen and for me nothing special at this class hehe. masuk kelas XI IPA 1, kebetulan aku mengambil peminatan IPA karena suka mata pelajaran Kimia. nothing much happen juga dikelas ini selain dari having fun where my teacher didnt come hahaha tapi bohong, justru cerita masa-masa SMA-ku paling berkesan disini. Aku melanjutkan hobi menari-ku lagi karena koreografernya sama seperti aku SD dulu, yaa i call him "ayah manto" aku menyayangi beliau like my biological father dan kebetulan memang mereka saling mengenal dengan sangat  baik. kata orang, otak kiri dan kanan kita butuh untuk diseimbangkan sehingga aku ikut tari untuk memenuhi tuntutan kepuasan otak kanan-ku, aku juga mengikuti OSN Astronomi untuk memenuhi tuntutan otak kiri agar si pemilik otak berlaku adil dan beradab (lebay). kemudian semuanya Allah mudahkan, become the first winner on Astronomic olympiad tingkat kabupaten and then in my final year in senior high school aku bangga bisa memberikan yang terbaik as s dancer haha. aku dan tim keras kepala (syintia, putri stefani, rahmadiani putri, thantia ocz), kami berhasil membawa nama SMA kami ke-tingkat nasional, become the 3rd Winner Traditional Dance on Indonesian Folklore Festival di Universitas Indonesia, Jakarta. well done, itu adalah hadiah dari usaha-usaha keras tim keras kepala dan para coach-nya. begitu berartinya SMA ini bagiku. yaps! sampai juga di akhir cerita SD SMP SMA ku, and i'm so sorry tidak mencantumkan cerita per-asmara-an karena bukan waktu yang tepat wkwk. thanks for your attention! and see you when i see you 💗

Comments

Popular posts from this blog

Mengucilkan Ego, Memenangkan Hati